Sejak terjadinya pandemi, kegiatan berbelanja di toko fisik tampak berkurang, dan toko online mulai diminati. Berbelanja di toko online dipilih masyarakat sebagai solusi untuk meminimalkan kontak fisik yang biasanya sulit dihindari jika kita pergi ke pasar, supermarket atau mall. Lia Kurtz, VP FMCG Lazada Indonesia mengungkapkan masa pandemi membuat masyarakat enggan bepergian ke luar rumah. "Orang jadi susah ke mana-mana sejak pandemi, apalagi jika memiliki anggota keluarga yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona," jelas Lia dalam acara virtual Rumpi Bareng Lazada yang digelar Rabu (22/9/2021). "Pergeseran behaviour pasti ada. Dan tahun 2020 adalah tahun di mana bisnis e-commerce mulai diakselerasi." Ia mengakui, di awal pandemi terdapat beberapa kategori di situs e-commerce Lazada yang mengalami penurunan penjualan. "Ada beberapa kategori yang terkena dampak dari pandemi. Namun setelah tiga hingga enam bulan semua kembali normal." "Pada akhirnya, masyarakat tetap perlu berbelanja untuk memenuhi kebutuhan, sehingga masyarakat membeli secara online," ucap wanita tersebut. "Barang-barang kebutuhan seperti baju, susu, dan groceries bertumbuh sangat cepat dibandingkan kategori lain." "Tetapi juga ada kategori seperti elektronik dan beauty yang bukan kebutuhan primer juga dibeli masyarakat," lanjutnya. Transaksi di kanal LazMall terus meningkat Dalam kesempatan ini pula, Lia menerangkan peningkatan traffic pengunjung yang signifikan di LazMall sepanjang tahun 2021. LazMall adalah kanal khusus Lazada yang diluncurkan pada 2018. Kanal khusus ini menawarkan produk dari brand lokal dan internasional dengan jaminan keaslian barang 100 persen. Data Lazada di Asia Tenggara per semester 1 tahun 2021 menunjukkan pertumbuhan pelanggan baru di kanal LazMall hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. "Traffic pengunjung LazMall bertumbuh pesat. Di Asia Tenggara, kami sudah memiliki sekitar 110 juta pelanggan," kata Lia. Selain itu, jumlah transaksi online juga meningkat 100 persen dari tahun ke tahun. Dan hanya dalam kurun waktu tiga tahun, LazMall sudah menaungi puluhan ribu brand di Asia Tenggara. "Saat ini sudah ada lebih dari 32.000 brand di Asia Tenggara yang tergabung di LazMall, termasuk brand lokal." Di Indonesia, minat konsumen untuk berbelanja di LazMall juga terus meningkat, menurut Lia. "Saya ambil contoh waktu campaign Festival Belanja 9.9 lalu, Lazada mencatatkan pertumbuhan pembelian dua digit untuk kanal LazMall," paparnya. "Data itu memerlihatkan konsumen semakin nyaman berbelanja online." "Terutama adanya platform yang memungkinkan konsumen memeroleh barang dari brand favorit mereka tanpa khawatir akan kualitas maupun jaminan keaslian produk seperti yang ditawarkan LazMall," papar dia lagi. Naungi brand lokal dan internasional LazMall menaungi brand lokal, salah satunya Eiger. Brand perlengkapan adventure asal Bandung ini sudah tergabung dengan LazMall sejak 2016. "Kami putuskan masuk ke ranah digital untuk memperluas pasar, terutama gen Z yang kami lihat mulai menunjukkan minat akan aktivitas luar ruang." Demikian penjelasan Jason Edward Wuysang, ecommerce General Manager Eiger. "Kami merambah pasar yang lebih luas, terlepas dari gerai offline yang kami punya." Era pandemi di mana orang kesulitan untuk melakukan kegiatan luar ruang tidak membuat penjualan produk Eiger lesu di pasaran. Beberapa aksesori Eiger, sebut Jason, menjadi produk yang laris dan terjual di kanal Eiger di LazMall. "Setiap season, terdapat perbedaan produk yang diminati oleh konsumen," lanjut Jason. "Pada saat kampanye Lazada 9.9, top selling produk Eiger adalah jam tangan dan tas, sementara produk yang paling diminati selama pandemi adalah kategori lifestyle, khususnya waist bag dan sandal." Terhitung sejak Februari 2021, Lazada juga meluncurkan LazMall Prestige, sub kanal LazMall yang bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen akan produk premium. Salah satu brand yang terdapat dalam LazMall Prestige adalah La Mer, penyedia produk perawatan kulit yang didirikan pada 1994 di bawah naungan Estee Lauder Companies Inc. Berbagai produk kecantikan dan perawatan kulit yang diluncurkan La Mer memiliki kisaran harga dari Rp 3 juta-Rp 5 juta. "Sejak pertama kali bergabung di LazMall Prestige bulan Agustus lalu, kami mencatat produk yang paling diminati konsumen adalah La Mer The Treatment Lotion," jelas Sarah. "Produk ini adalah hydrating toner yang berfungsi melembapkan dan mempersiapkan kulit sebelum memulai rangkaian perawatan regimen La Mer." "Kami merekomendasikan produk ini bagi konsumen yang baru pertama kali mencoba produk La Mer," jelasnya lagi. Sebagai penyedia produk perawatan kulit premium, La Mer sempat ragu menjual produk secara online di Indonesia. Walau demikian, Sarah mengaku La Mer mendapatkan sambutan yang luar biasa oleh masyarakat. Terkait akan hal itu, ia mengatakan La Mer membuat langkah untuk memikat hati konsumen di Indonesia yang notabene belum terlalu familier dengan brand ini. "Kami menghadirkan rangkaian produk La Mer dalam kemasan berukuran kecil, Little Luxuries." "Rangkaian produk ini ditujukan bagi mereka yang baru ingin mencoba produk La Mer," tutur Sarah. Menurut dia, Little Luxuries terdiri dari produk-produk terbaik yang digemari konsumen La Mer di seluruh dunia. "Produk ini hadir dalam kemasan berukuran kecil dengan harga yang lebih terjangkau," cetusnya. "Dari produk itu, konsumen bisa mencoba dan merasakan kualitas yang kami tawarkan."